Business
Today
Beberapa hari ini, Skuad Persib di bawah asuhan
Dejan Antonic sudah mendapatkan kepastian tentang “nasib” mereka di tim Persib
yang sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi beberapa kompetisi sepak bola
kedepan. Kepastian dalam bentuk kontrak di dalam tim yang rata-rata selama dua
tahun ditengah belum adanya kepastian dalam industri sepak bola dimana
Persatuan Sepak bola seluruh Indonesia (PSSI) belum mendapatkan ijin untuk
bergabung dengan FIFA yang dicabut oleh Kemenpora.
Tim Persib merasakan ketenangan dengan adanya
kepastian dalam kontrak kerja mereka dengan manajemen Persib sehingga bisa
totalitas dalam memberikan kontribusi kepada Persib untuk memenangkan seluruh
pertandingan yang akan dihadapi oleh Persib.
Sebagai seorang entrepreneur, tentu harus
mengambil pelajaran yang berharga dari apa yang sudah dilakukan Persib ini. ada
satu hal yang bersifat mendasar ketika mereka akan mencapai tujuan bisnis dengan
terlebih dahulu mendapatkan sustainable competitive advantage atau keunggulan
bersaing yang berkelanjutan ditengah tingginya persaingan di bisnis saat ini,
apalagi dalam konteks MEA.
Owner bisnis yang notabene sebagai seorang
entrepreneur harus menyadari dengan baik bahwa bisnis mereka sangat tergantung
kepada orang-orang terbaik yang mereka miliki dan bukannya pada asset yang
berbentuk mesin, barang ataupun pasar. semuanya akan tergantung kepada
orang-orang yang ada di sekitar mereka dalam menjalankan bisnis untuk mencapai
tujuan bisnis itu sendiri yaitu profit, people, planet, sustainability serta
bisnis yang tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar.
Kesadaran yang dibangun oleh manajemen Persib
dengan membuat kepastian pada kontrak kerja bagi seluruh tim nya menunjukkan
bagaimana sejatinya seorang entrepreneur melihat pemain adalah asset atau yang
dalam konteks manajemen disebut dengan human capital. Ada hal yang harus
dipenuhi oleh entrepreneur yaitu kepastian untuk memenuhi need dan want mereka
terlebih dahulu sebelum bekerja. Disinilah entrepreneur harus membuat program
yang dapat menurunkan konsep human capital dengan memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka terlebih dahulu.
Oleh karena itu, sudah sejatinya seorang
entrepreneur menjadi seorang manajer human capital untuk bisa melihat dan
mempertahankan serta mengembangkan asset yang bernama manusia yang dapat
dilihat dari aspek mind, ide, komitmen serta kompetensi masing-masing anggota
tim atau karyawan yang pastinya harus dikelola untuk mencapai tujuan bisnis.
tingkatkan pengetahuan tentang manusia dari aspek psikologi, sosiologi dan
antropologi untuk dijadikan sebagai basis untuk membuat keputusan untuk human
capital. Bagaimana dengan anda? Siap mengelola human capital secara efektif dan
efisien dalam perusahaan? hmmm
Post A Comment:
0 comments so far,add yours