Business Today
Salah
satu berita yang sangat hangat di media para hari Kamis, 21 April 2016 selain
peringatan Ibu RA Kartini adalah tertangkapnya buronan BLBI yang sudah
dicari-cari pemerintah yaitu Samadikun Hartono. Orang yang sangat dicari
pemerintah untuk bertanggungjawab atas salah satu kasus terbesar perbankan di
Indonesia. Akhirnya, ditangkap dan dibawa ke Indonesia untuk bisa mengidap di
hotel prodeo oleh kejaksaan.
Sebagai
seorang entrepreneur, tentu pelajaran
yang sangat berharga ketika berhubungan dengan bisnis yang melibatkan
perbankan di Indonesia. Entrepreneur memang tidak bisa dilepaskan dari
perbankan dimana proses bisnis yang berhubungan dengan keuangan akan melibatkan
bank sebagai intermediari. Perbankan menjadi pihak yang berperan sebagai
perantara antara entrepreneur dengan karyawan, dengan konsumen, supplier dan
bahkan dengan pemerintah.
Satu
hal yang paling penting adalah entrepreneur seringkali membutuhkan perbankan
untuk mendapatkan kredit yang digunakan untuk menumbuhkembangkan bisnis. kredit
untuk membantu entrepreneur melakukan investasi dalam membeli peralatan dan
lain-lain. Akan tetapi, kenapa terjadi seperti yang dialami oleh Samaun
Samadikun yang bermasalah dengan kredit tersebut?
Disinilah
entrepreneur harus benar-benar memahami untuk apa kredit diajukan ke perbankan.
Kredit yang jelas penggunaannya akan sangat memberikan value yang optimal
kepada entrepreneur. Dia akan menggunakan kredit untuk membeli peralatan dan
perlengkapan, membeli bahan baku dan lain-lain.
Yang
kedua adalah bagaimana entrepreneur selalu mengevaluasi kredit yang sudah
digunakan dan dilihat pada tujuannya. Evaluasi atas penggunaan kredit dari bank
menjadi strategis ketika seorang entrepreneur dituntut untuk bisa menerapkan
continues improvement. Disinilah pentingnya entrepreneur fokus pada bagaimana
membuat kredit dari perbankan bisa optimal berkontribusi kepada pencapaian
tujuan perusahaan yaitu profit, people, planet, sustainability serta tumbuh dan
berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar.
Selanjutnya
adalah bagaimana entrepreneur fokus pada pembayaran cicilan yang sudah
disepakati dengan pihak perbankan. Hal ini berhubungan dengan bagaimana
entrepreneur membangun sebuah komitmen untuk menjalankan kesepakatan yang sudah
ditetapkan bersama. Tentu entrepreneur diharapkan mampu membangun sebuah
komitmen untuk membayar kewajiban secara berkala. Hal ini akan menjaukan
entrepreneur dari permasalahan kredit macet yang pastinya akan berdampak kepada
entrepreneur dan bisnisnya.
Jangan
sampai entrepreneur telat dalam membayar cicilan karena akan berdampak jangka
panjang. Tentu hal ini tidak diharapkan seperti yang terjadi kepada orang-orang
yang bermasalah dalam BLBI. Oleh karena itu, cerdaslah dengan perbankan.
Bagaimana dengan anda? hmmm
Post A Comment:
0 comments so far,add yours