BUSINESS TODAY
Beberapa hari ini,
banyak sekali pemberitaan tentang bagaimana “gaduhnya” negara ini dikarenakan
banyak politisi yang berjanji untuk membangun bangsa, tetapi, kenyataannya
menjadi koruptor. Dimulutnya ngomong A, dalam kenyataannya, dalam dimensi jam
saja sudah berubah. Penampilan seolah-olah nasionalis, tetapi, malah dibelakang
memanfaatkan kesempatan untuk membuat bangsa dan negara ini dikuasai oleh bangsa
lain. Ada apa ya?
Sebagai seorang
entrepreneur, tentu ini membuat bertanya-tanya. Ada ada apa dengan bangsa ini?
waktu kecil dulu, di sekolah SD sampai dengan SMA, diajarkan bagaimana
nasionalisme yang harus dibangun karena sejatinya seorang anak bangsa
bertanggungjawab untuk mengisi kemerdekaan yang sudah direbut oleh para pejuang
dengan pengorbanan darah. Akan tetapi, kok dalam kenyataannya saat ini orang
yang dulu mengaku nasionalisme, malah berbohong dan bahkan seolah-olah menjual
negara ini ke tangan asing dan tidak menjaga kesatuan negara ini.
Tentu ada pelajaran
yang sangat berharga dengan kondisi ini. Mau kemana negara ini dibawa oleh para
politisi saat ini yang lebih mengutamakan kelompok daripada bangsa dengan
jargon untuk kepentingan negara. Bagi seorang entrepreneur, jangan lah seperti
itu. Seorang entrepreneur harus memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi karena
tanpa banyak omong, seorang entrepreneur itu sudah berbuat banyak untuk bangsa
ini dengan membuka bisnis untuk diri sendiri dan keluarga serta membuka
lapangan pekerjaan untuk rakyat Indonesia yang notabene itu adalah
tanggungjawab pemerintah. Demikian juga membayar pajak yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah, baik dari pajak sendiri ataupun pajak dari konsumen
masing-masing entrepreneur.
Sudah waktunya
entrepreneur menjadi nasionalisme sejati dengan menjadi seorang entrepreneur
dengan semangat membela negara dengan mengisinya secara optimal. Salah satunya
jangan ingkar janji karena itu akan menjadi hutang bagi diri sendiri. Untuk
kepentingan tertentu, gampang berjanji sementara masyarakat yang notabene
adalah stakeholders akan mencatat serta menagihnya apakah direalisasikan atau
tidak. Kalau tidak, akan banyak kecewa dan pastinya akan mendoakan yang tidak
baik. Kedepannya? Meskipun berbagai kelompok mendukungnya, akan tetapi,
stakeholder utama yaitu orang yang masyarakat yang akan merasakan dilapangan.
Oleh karena itu,
hati-hati dengan janji dan pastikan mampu dan berkomitmen untuk menjalankannya
secara optimal. Karena sejatinya seorang entrepreneur adalah pejuang dan dengan
semangat nasionalisme yang tinggi, tidak
akan berbohong kepada orang lain, apalagi untuk bangsa dan negaranya. Bagaimana
dengan anda? Hmmmmm…..
Post A Comment:
0 comments so far,add yours