“Pak Meriza, bagaimana saya memposisikan anak dan istri
saya dalam bisnis ini?” inilah salah satu pertanyaan yang disampaikan kepada
saya ketika memberikan sharing tentang pensiunpreneur di salah satu BUMN.
Hmmm.. menarik sekali mendapatkan pertanyaan ini karena berhubungan dengan
bagaimana sejatinya menempatkan anak dan istri dalam bisnis. Kalau berhubungan
dengan bisnis, pasti tidak akan lepas dari biaya dan produktivitas tim
karyawan.
Sederhana jawabannya yaitu bagaimana
menempatkan istri dan anak sebagai KARYAWAN. Waduh, kok dijadikan karyawan?
Betul sekali, konteksnya adalah bagaimana menempatkan istri dan anak sebagai
karyawan agar bisa memposisikan mereka sebagai pihak yang berhubungan dengan
cost atau biaya. Tentu karyarawan itu berhubungan dengan biaya berupa
kompensasi yang terdiri dari gaji, tunjangan kesehatan, tunjangan transport,
tunjangan makan, BPJS.
Kemudian, bisa professional dalam menjalankan
bisnis ini karena sudah diberikan hak sebagai karyawan dan nantinya akan
dituntut kewajiban. Disinilah berhubungan dengan produktivitas sebagai
karyawan. Lalu, diberikan target kerja, pelatihan untuk peningkatan kompetensi.
Inilah yang perlu diperhatikan pensiunpreneur
agar bisnis bisa berjalan secara optimal. Jadinya, satu keluarga dapat dua
yaitu profit sebagai owner dan gaji sebagai karyawan.
Bagaimana dengan anda? Masih takut jadi
Pensiunpreneur? Mari kita rubah mental sebagai karyawan, termasuk
pensiunpreneur, istri dan anak yang bekerja di perusahaan sendiri. Mau Materi
lainnya? Tulisan dan versi video ada di www.merizahendri.com,
www.strategidanbisnis.com, www.strabiztv.com,
Tulisan besok akan membahas SOFT SKILL bagi
Calon Pensiunpreneur dan/atau Pensiunpreneur
Post A Comment:
0 comments so far,add yours