Dalam satu
perjalanan ke daerah untuk memberikan satu materi pembelajaran bagi sekelompok
orang, saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Awalnya, tidak disangka
bahwa apa yang diberikan ini akan bermanfaat buat mereka dan mungkin bagi
sebagian orang, materi ini bisa jadi hanya sebuah materi yang sangat sederhana.
Itulah persepsi pertama yang ada dibenak ketika mau
dan akan bertemu dengan orang-orang yang akan belajar untuk materi tesebut.
Semuanya rasanya sudah disiapkan tinggal bagaimana memberikan pengajaran kepada
mereka dan menunggu waktunya.
Tanpa disengaja, apa yang dipersepsikan di awal
tersebut berubah total dan tidak disangka bahwa berbalik 180 derajat. Mereka
senang dengan apa yang diberikan dan diajarkan sehingga mereka malah meminta
untuk menambah waktu pembelajaran. Sangat disayangkan bahwa perpanjangan
tersebut tidak dimungkinkan karena akan dapat mengganggu apa yang sudah
direncanakan.
Bagi calon
juara, hal ini harus menjadi perhatian karena memang persepsi itu belum tentu
sama dengan apa yang sebenarnya terjadi. Persepsi itu bisa benar bisa salah
karena berhubungan dengan ap ayang masih ada dibenak calon juara tersebut.
Seringkali orang terjebak dengan apa yang ada
dipersepsi mereka dan langsung mengambil keputusan berdasrkan persepsi
tersebut. dampaknya adalah apa yang dlakukan tersebut tidak tepat dan malah
merugikan sendiri. ini yang sering terjadi pada banyak orang.
Oleh karena itu, seorang calon juara harus bisa
mengambil keputusan tersebut berdasarkan suatu kenyataan yang ada. Artinya
adalah harus didukung oleh fakta dan data yang benar sehingga benar-benar bisa
memperlihatkan bahwa segala sesuatu itu ada dasarnya
Hati-hati dengan persepsi tersebut yang nantinya
akan bisa menjerumuskan seorang calon juara dengan keputusan yang tidak tepat
atau malah salah sama sekali. Jangan terjeba. Dengan dukungan data dan fakta
serta pengetahuan, persepsi itu bisa diminimalisir untuk mendapatkan hasil yang
optimal.
Pelajaran
berharga lainnya untuk calon juara adalah bagaimana menjadi seseorang yang care
atau peduli terhadap orang lain. Ini penting karena care ini menunjukkan
bagaimana seorang calon juara benar-benar merasaka apa yang diarasakan oleh
orang lain sebagai salah satu cirinya. Inilah yang disebut dengan empati.
Empati ini menjadi faktor penentu bagi calon juara
dalam menggapai apa yang diinginkan dari banyak orang. Empati inilah yang
membuat orang merasa dihargai, merasa dihormati dan juga merasa dianggap oleh
calon juara. Ini yang seringkali menjadi kendala bagi banyak orang.
Dalam
konteks ini, seringkali orang malas untuk merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain. Untuk apa itu? Karena banyak diantara merek yang ingin malah
mendapatkan pengertian dari orang lain. Jangan kita dulu yang mengerti tetapi
harus orang lain dulu yang harus mengerti. Ini lah fakta yang sering terjadi.
Ini sangat bertolak belakang dengan apa yang
seharusnya saat ini. tidak bisa begitu. Harusnya, kita dulu yang mengerti
mereka dan yakinlah, kita akan dimengerti oleh mereka.
Kondisi inilah yang dialami ketika bertemu dengan
orang di daerah tersebut. banyak hal yang tak terduga terjadi adalah ketika
memberikan pengertian dan peduli dengan masyarakat setempat. Mereka merasa
dianggal dan dihargai dan sangat senang sekali.
Dampaknya
adalah mereka tidak mempermasalahkan kekurangan kita dan bahkan sangat
menghargi apa yang bisa diberikan kepada mereka. banyak penghargaan yang
diberikan dan itu sungguh luar biasa. Tidak bisa dihitung dengan uang apa yang
diterima.
Hasilnya,
sukses luar biasa ditempat ini. indikatornya adalah seperti yang disampaikan
bahwa mereka minta waktu bertemu lebih lama dan mereka mengerti dengan apa yang
sudah disampaikan. Inilah hasil yang luar biasa sehingga rasanya, terlalu
bahaya kalau hanya mengikuti persepsi tadi yang akan berdampak negatif bagi
diri dan orang lain. Salam juara..
Meriza
Hendri, Mahasiswa program Doktor Manajemen Unpad, pembina
GIMB Foundation, dosen Universitas Widyatama, Bandung
Post A Comment:
0 comments so far,add yours